Powered by Blogger.
RSS

Assalamu'alaikum.. welcome to My Blog.. Be SmaRt Muslimah n enjoy it..^^ Don't Forget to Leave Your comment..Oke.. Wassalamu'alaikum..

Tuhan inilah proposal hidupku...^^

 Terbersit dalam hati ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik. Mampu bermanfaat bagi orang lain. Beramal sebanyak-banyaknya hingga kita layak ditolong oleh Allah Swt. namun terkadang amal-amal kita masih teracuni gemerlap pujian manusia dan caci maki yang menurunkan semangat itu pula.

Padahal syarat diterimanya amal itu ada 2 yaitu :
Ø  Ikhlas karena Allah
Sebagus apapun amal yang kita lakukan tanpa ada niat yang ikhlas karena Allah tidak akan ada artinya apa-apa. Apabila kita mampu ikhlas itupun akan mampu mendatangkan berkah dan pahala dari Allah, juga merupakan penentuan nilai/kualitas suatu amal.

Namun tak jarang setan dalam hati berbisik ,,” susah tahu buat ikhlas,,gmana coba caranya biar bisa ikhlas??..kayanya juga ga  semudah membalik telapak tangan dech..”

Ikhlas?? Apa si ikhlas itu??
Ikhlas itu membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat yang lain.
Nah sebelum kita bahas gimana caranya biar bisa ikhlas,,kita liat dulu apa aja yang termasuk unsure dalam membentuk ikhlas :
1.       Apa yang lahir dari orang yang mukhlis itu harus sama dengan batinnya
2.       Selalu menganggap sama antara pujian dan celaan manusia
3.       Tidak boleh memandang ikhlasnya itu sehingga akan merusak amal yang dikerjakannya atau bahkan merasa takjubdengan diri sendiri
4.       Takut menyusupkan riya dan hawa nafsu terhadap dirinya sementara diri sendiri tak menyadarinya.
5.       Seseorang yang mukhlis tidak akan merasa aman dengan amalnya. Dia akan selalu berfikir apakah Allah akan menerima amal-amal yang sudah Ia lakukan.

The next,,cara-cara menumbuhkan niat yang ikhlas dalam hati :

1.       Mengetahui arti keikhlasan dan pentingnya dalam beramal.
2.       Menambah pengetahuan tentang Allah Swt. dan hari kiamat
3.       Memperbanyak membaca al-qur’an atrau berinteraksi dengan al-qur’an (Q.S. Yunus : 57). Kenapa harus al-qur’an?? Yah karena al-qur’an merupakan penyembuh bagi penyakit hati. Obat paling manjur dech..
4.       Memperbanyak amal-amal rahasia. Amal rahasia,apa maksudnya??
Gini lho,,amal yang kita lakukan tapi ga ada orang lain yang tahu,,kecuali Allah tentunya.. Ex : infaq, shalat tahajud, mendo’akan saudara kita..etc..
5.       Mengurangi / menghindari saling memuji.
Biasanya kalau udah kumpul sama temen karib pasti nanti ujung-ujungnya saling memuji,,ada seorang ustad yang mengatakan kalau ada orang yang memujimu lempari dia dengan pasir,karena pujian adalah virus. Fitrahnya manusia itu senang kalau dipuji,makanya untuk menghindari hati kita yang membesar (alias besar hati) dan terlena dengan pujian,,so kurangi saling memuji..tapi bukan berarti kita ga boleh muji lho..kalau memang ada yang baik dari diri saudara kita ga ada salahnya untuk memuji,,but intensitasnya yang diperkecil..Ok..
6.       Berdo’a dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan oleh Allah dan dijauhkan dari syirik.
Allah berfirman:
“ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan kukabulkan bagimu..”(QS Al-Mu’min : 60)

So, jangan sungkan-sungkan berdoa pada Allah..
Syarat diterimanya suatu amal yang kedua itu harus sesuai denga yang dicontohkan nabi

“ Amal,meskipun ikhlas tapi tidak benar tidak akan diterima. Dan jikaa benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima, sampai amal itu ikhlas dan benar. Ikhlas itu jika ditujukan untuk mencari ridha Allah semata dan benar jika sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. “ (Al Fudhail bin iyadh)

Ada beberapa rambu yang wajib dipenuhi biar amal kita sesuai dengan sunah nabi..Check this out :
- As Sabab (sebab)
Ibadah dikatakan sesuai syariat kalau sebab dilakukannya ibadah tersebut punya landasan yangjelas. Jika tidak, maka akan tertolak. Misalnya, kita melakukan shalat tahajud pada malam 27 rajab dengan alas an malam tersebut merupakan malam mi’raj. Padahal shalat tahajud dilaksanakan juga ga dikaitkan dengan sebab apapun. Maka, shalat dengan alasan tersebut tidak diterima meski shalat tahajud termasuk sunah,,karna dikaitkan dengan sebab yang tidak sesuai dengan syar’i
Al jinsu (jenis)
Untuk beberapa amal, aspek jenis sudah ada yang sudah dibakukan oleh syariat. Misalnya nii,,jenis hewan yang digunakan untuk berkurban itu ada unta,sapid an kambing. Jadi, kalau kita berkurban dengan hewan selain yang tiga jenis itu,,seperti: ayam aja dech biar murah,,atau burung dara aja yang udah ada dirumah..tidak akan diterima.
.       Al Qadr (kadar)
Kadar disini mencakup kuantitas, berat, banyak dan bilangan. Zakat mal misalnya, nilainya itu 2,5 %. Kalau kurang dari itu maka tidak sah, kalau lebih, maka lebihan dari 2,5 % itu sedekah,bukan zakat. Shalat subuh itu ada 2 rakaat, menambah rakaatnya merupakan bid’ah yang tertolak.
Al Kaifiyah (tata cara)
Teknis pelaksanaan suatu ibadah harus sesuai dengan sunah yang shahih. mIsalnya wudhu, urutan dalam berwudhu itu sudah baku. Kalau kita melaksanaannya terbalik,misalnya membasuh kaki dulu baru membasuh tangan,, maka tidak sah dan tidak disebut wudhu.
Al Waqtu (waktu peaksanaan)
Waktu untuk beribadah pun harus sesuai dengan sunah. Kita tidak boleh ngarang-ngarang waktu sendiri dan menetapkannya sebagai waktu pelaksanaan suatu ibadah tanpa didasari landasan sunah. Misalnya, menetapkan waktu untuk mendo’akan, mengirim pahala dan bersedekah untuk si mayit harus pada hari ke 3,7,100,1000
Al Makan (tempat)
Penentuan tempat juga harus sesuai sunah. Ibadah yang menurut sunah semestinya dilaksanakan di suatu tempat, tapi dilaksanakan di tempat lain adalah menyelisihi sunah. Misalnya, disebut I’tikaf jika dilaksanakan di masjid.  Kalau I’tikaf dilaksanakan dihotel atau asrama meskipun jaraknya dekat dengan dengan masjid, maka tidak dapat disebut I’tikaf.
Nah, itu tadi gambaran tentang syarat diterimanya sebuah amal..semoga ini menjadi awal usaha kita untuk berubah menjadi lebih baik dengan menambah amal-amal kita sebanyak mungkin. Sehingga nanti kita bisa berbisik pada Allah..” Ya Allah inilah Proposal hidupku, inilah salah satu upayaku, aku berusaha memperbanyak amal-amalku, hingga aku layak untuk Engkau tolong.. memang masih banyak yang harus kuperbaiki,,tapi kuharap ..Sudilah kiranya Engkau menolong hambaMu ini ya Allah..Amiiin..”

*Terinspirasi dari catatan Murabbi SMA..(Mb Ratna..Miss U cz Allah)

Phyta_aR!na,, Room One : Wisma Khadijah, 23 Februari 2012, 08 : 08
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment

Tuhan inilah proposal hidupku...^^


 Terbersit dalam hati ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik. Mampu bermanfaat bagi orang lain. Beramal sebanyak-banyaknya hingga kita layak ditolong oleh Allah Swt. namun terkadang amal-amal kita masih teracuni gemerlap pujian manusia dan caci maki yang menurunkan semangat itu pula.

Padahal syarat diterimanya amal itu ada 2 yaitu :
Ø  Ikhlas karena Allah
Sebagus apapun amal yang kita lakukan tanpa ada niat yang ikhlas karena Allah tidak akan ada artinya apa-apa. Apabila kita mampu ikhlas itupun akan mampu mendatangkan berkah dan pahala dari Allah, juga merupakan penentuan nilai/kualitas suatu amal.

Namun tak jarang setan dalam hati berbisik ,,” susah tahu buat ikhlas,,gmana coba caranya biar bisa ikhlas??..kayanya juga ga  semudah membalik telapak tangan dech..”

Ikhlas?? Apa si ikhlas itu??
Ikhlas itu membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat yang lain.
Nah sebelum kita bahas gimana caranya biar bisa ikhlas,,kita liat dulu apa aja yang termasuk unsure dalam membentuk ikhlas :
1.       Apa yang lahir dari orang yang mukhlis itu harus sama dengan batinnya
2.       Selalu menganggap sama antara pujian dan celaan manusia
3.       Tidak boleh memandang ikhlasnya itu sehingga akan merusak amal yang dikerjakannya atau bahkan merasa takjubdengan diri sendiri
4.       Takut menyusupkan riya dan hawa nafsu terhadap dirinya sementara diri sendiri tak menyadarinya.
5.       Seseorang yang mukhlis tidak akan merasa aman dengan amalnya. Dia akan selalu berfikir apakah Allah akan menerima amal-amal yang sudah Ia lakukan.

The next,,cara-cara menumbuhkan niat yang ikhlas dalam hati :

1.       Mengetahui arti keikhlasan dan pentingnya dalam beramal.
2.       Menambah pengetahuan tentang Allah Swt. dan hari kiamat
3.       Memperbanyak membaca al-qur’an atrau berinteraksi dengan al-qur’an (Q.S. Yunus : 57). Kenapa harus al-qur’an?? Yah karena al-qur’an merupakan penyembuh bagi penyakit hati. Obat paling manjur dech..
4.       Memperbanyak amal-amal rahasia. Amal rahasia,apa maksudnya??
Gini lho,,amal yang kita lakukan tapi ga ada orang lain yang tahu,,kecuali Allah tentunya.. Ex : infaq, shalat tahajud, mendo’akan saudara kita..etc..
5.       Mengurangi / menghindari saling memuji.
Biasanya kalau udah kumpul sama temen karib pasti nanti ujung-ujungnya saling memuji,,ada seorang ustad yang mengatakan kalau ada orang yang memujimu lempari dia dengan pasir,karena pujian adalah virus. Fitrahnya manusia itu senang kalau dipuji,makanya untuk menghindari hati kita yang membesar (alias besar hati) dan terlena dengan pujian,,so kurangi saling memuji..tapi bukan berarti kita ga boleh muji lho..kalau memang ada yang baik dari diri saudara kita ga ada salahnya untuk memuji,,but intensitasnya yang diperkecil..Ok..
6.       Berdo’a dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan oleh Allah dan dijauhkan dari syirik.
Allah berfirman:
“ berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan kukabulkan bagimu..”(QS Al-Mu’min : 60)

So, jangan sungkan-sungkan berdoa pada Allah..
Syarat diterimanya suatu amal yang kedua itu harus sesuai denga yang dicontohkan nabi

“ Amal,meskipun ikhlas tapi tidak benar tidak akan diterima. Dan jikaa benar tapi tidak ikhlas, juga tidak akan diterima, sampai amal itu ikhlas dan benar. Ikhlas itu jika ditujukan untuk mencari ridha Allah semata dan benar jika sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. “ (Al Fudhail bin iyadh)

Ada beberapa rambu yang wajib dipenuhi biar amal kita sesuai dengan sunah nabi..Check this out :
- As Sabab (sebab)
Ibadah dikatakan sesuai syariat kalau sebab dilakukannya ibadah tersebut punya landasan yangjelas. Jika tidak, maka akan tertolak. Misalnya, kita melakukan shalat tahajud pada malam 27 rajab dengan alas an malam tersebut merupakan malam mi’raj. Padahal shalat tahajud dilaksanakan juga ga dikaitkan dengan sebab apapun. Maka, shalat dengan alasan tersebut tidak diterima meski shalat tahajud termasuk sunah,,karna dikaitkan dengan sebab yang tidak sesuai dengan syar’i
Al jinsu (jenis)
Untuk beberapa amal, aspek jenis sudah ada yang sudah dibakukan oleh syariat. Misalnya nii,,jenis hewan yang digunakan untuk berkurban itu ada unta,sapid an kambing. Jadi, kalau kita berkurban dengan hewan selain yang tiga jenis itu,,seperti: ayam aja dech biar murah,,atau burung dara aja yang udah ada dirumah..tidak akan diterima.
.       Al Qadr (kadar)
Kadar disini mencakup kuantitas, berat, banyak dan bilangan. Zakat mal misalnya, nilainya itu 2,5 %. Kalau kurang dari itu maka tidak sah, kalau lebih, maka lebihan dari 2,5 % itu sedekah,bukan zakat. Shalat subuh itu ada 2 rakaat, menambah rakaatnya merupakan bid’ah yang tertolak.
Al Kaifiyah (tata cara)
Teknis pelaksanaan suatu ibadah harus sesuai dengan sunah yang shahih. mIsalnya wudhu, urutan dalam berwudhu itu sudah baku. Kalau kita melaksanaannya terbalik,misalnya membasuh kaki dulu baru membasuh tangan,, maka tidak sah dan tidak disebut wudhu.
Al Waqtu (waktu peaksanaan)
Waktu untuk beribadah pun harus sesuai dengan sunah. Kita tidak boleh ngarang-ngarang waktu sendiri dan menetapkannya sebagai waktu pelaksanaan suatu ibadah tanpa didasari landasan sunah. Misalnya, menetapkan waktu untuk mendo’akan, mengirim pahala dan bersedekah untuk si mayit harus pada hari ke 3,7,100,1000
Al Makan (tempat)
Penentuan tempat juga harus sesuai sunah. Ibadah yang menurut sunah semestinya dilaksanakan di suatu tempat, tapi dilaksanakan di tempat lain adalah menyelisihi sunah. Misalnya, disebut I’tikaf jika dilaksanakan di masjid.  Kalau I’tikaf dilaksanakan dihotel atau asrama meskipun jaraknya dekat dengan dengan masjid, maka tidak dapat disebut I’tikaf.
Nah, itu tadi gambaran tentang syarat diterimanya sebuah amal..semoga ini menjadi awal usaha kita untuk berubah menjadi lebih baik dengan menambah amal-amal kita sebanyak mungkin. Sehingga nanti kita bisa berbisik pada Allah..” Ya Allah inilah Proposal hidupku, inilah salah satu upayaku, aku berusaha memperbanyak amal-amalku, hingga aku layak untuk Engkau tolong.. memang masih banyak yang harus kuperbaiki,,tapi kuharap ..Sudilah kiranya Engkau menolong hambaMu ini ya Allah..Amiiin..”

*Terinspirasi dari catatan Murabbi SMA..(Mb Ratna..Miss U cz Allah)

Phyta_aR!na,, Room One : Wisma Khadijah, 23 Februari 2012, 08 : 08
 

0 komentar:

Post a Comment